Dalam kalender Islam,
Ramadhan jatuh pada bulan kesembilan. Penanggalan yang menggunakan perhitungan
kemunculan bulan ini (lunar) berbeda lebih pendek 11 hari sama penanggalan
matahari (solar) yang berjumlah 30 hari. Tak heran jadinya kalau setiap tahunnya
penanggalan lunar ini lebih sulit buat dihitung. Selain bukan umum, penanggalan
lunar ini pun terkadang bergantung sama penampakan bulan.
Cara perhitungan
penanggalan Islam (hisab) inilah bikin kenapa sering ditemuinya perbedaan start
Ramadhan dan perayaan Idul Fitri. Ilmu astronomi punya peran besar membantu
penghisaban penanggalan lunar ini. The Islamic Shura Council of North America
(ISCNA) yang membadani penghisaban untuk wilayah Amerika Utara, mengadopsi ilmu
astronomi sebagai jalan penghitungan datangnya Ramadhan. Dari tahun 1993,
perhitungan ISCNA dengan bantuan astronomi sudah membuktikan keakuratannya.
Ulama yang menjadi pemuka
agama Islam juga punya cara menunggu penampakan bulan buat meng-hisab
kedatangan Ramadhan. Tradisi peng-hisab-an ini sudah dilakukan sejak ilmu
astronomi belum berkembang dan jadi penentu kapan mulai dan berakhirnya
Ramadhan. Sampai sekarang pun peranan ulama jadi penentu utama. Di Indonesia,
badan peng-hisab-an bulan Ramadhan, yang paling menentukan kapan datangnya
Ramadhan di Indonesia dipercayakan sama tim hisab dari Departemen Agama yang
terdiri dari organisasi-organisasi ke-Islam-an di Indonesia bekerjasama dengan
Badan Meteorologi dan Geofisika ( BMG).
Pengamatan dengan melihat
langsung munculnya bulan sabit awal Ramadhan, bisa saja terganggu oleh faktor
cuaca. Misalkan saja di daerah yang mengalami musim penghujan, pengamatan ini
cukup merepotkan karena harus menatap langsung kehadiran bulan sabit Ramadhan.
Cuaca berawan dan intensitas hujan bisa saja mengganggu pandangan saat menunggu
bulan sabit Ramadhan hadir. Walaupun begitu, pengamatan cara lama ini masih
dilakukan oleh beberapa kaum ulama buat mengetahui kedatangan Ramadhan.
Mirip sama kedatangan di
awal Ramadhan, berakhirnya bulan suci Ramadhan juga ditandai dengan hadirnya
bulan baru syawal yang juga jadi hari besar umat Islam, Idul Fitri. Lama waktu
Ramadhan berkisar 29 hari sampai 30 hari. Biarpun masih sering banyak perbedaan
penghitungan, kewajiban agama dari rukun Islam ini wajib dijalankan selama sebulan.***
(AY/Berbagai
Sumber).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar