TIPS SENAM KHUSUS MENJELANG USIA 50

Dunia berputar setiap saat, detik demi detik berlalu, dan ini semua membawa usia menuju ketuaan. Perputaran ini merupakan kaidah alam yang tidak bisa ditolak oleh semua manusia. Menjelang usia tua, maka tanda pertama terlihat dari kerut merut di wajah, dagu, mengendornya kulit, mata jadi sayu. Belum lagi ditambah berbagai penyakit yang justru merayapi tubuh dikala usia bertambah. Semua ini tidak bisa ditolak. Yang bisa dikerjakan oleh manusia hanyalah menunda dan memperlambat jalannya ketuaan dan penyakit, sehingga badan tetap fit. Biasanya penyakit tua terwujud dalam bentuk rheumatik, pinggang pegal, kaki loyo, tangan dan jemari kaku, leher tidak kencang dll. Hal-hal ini bisa ditanggulangi dengan mencegah datangnya penyakit kerut merut, ketuaan, kegemukan dan senam khusus menjelang usia 50.

Yang telah berhasil mempraktekan senam khusus ini sejak lama adalah bekas bintang film Sri I. Uniati – yang setelah selesai jabatannya sebagai anggota DPRD Bali dan kini rupanyan akan terjun ke dunia seni lagi. Ternyata dalam umurnya yang di atas 50 tahun ini, badan mbak Uni masih tetap langsing, kencang dan tidak dijenuhi oleh berbagai penyakit tua. Tindak – tanduknya masih trengginas dan terampil.

INILAH NASEHATNYA:

1.   Bagian leher merupakan bagian yang teramat penting, karena leher ini berfungsi menyangga kepala. Kerut merut juga dimulai di leher ini, kulit menggelambir yang menyebabkan seseorang kelihatan tua dari gelambir lehernya. Banyak orang yang sudah lanjut usia menderita sakit pegal yang menyerang leher dan menyebabkan pusing berkepanjangan. Untuk ini seyogyanya diusahakan senam khusus leher. Duduklah bersila, bagian punggung tegap lalu tengadahkan leher kemudian tundukkan. Beberapa kali kerjakan ini, kemudian ganti leher diputar-putar – kekiri kekanan. Gerakan ini harus diikuti gerakan mata, supaya mata tidak cepat payah ataupun kabur. Senam ini juga akan menghindarkan jatuhnya kepala yang biasanya diderita oleh orang yang berusia lanjut, sehingga nampaknya tidak berwibawa lagi.

2.   Sesak napas, payudara menurun, pundak jatuh – merupakan hal yang lumrah. Ini bisa ditanggulangi dengan senam yang santai. Biar kaki bebas terjulur lalu tarik dengan tegap di samping dada. Diamlah beberapa detik dalam posisi dalam posisi begini. Lalu luruskan tangan kiri, sambil menolehkan kepala. Begitu bergantian tangan kiri dan kanan, dan kembali pada posisi semula.

3.   Tambah usia tua, tambah sering sakit pinggang dan jalur punggung. Akibatnya fatal sekali, bisa merusak postur tubuh, yang bingkok. Yang asimetris pinggulnya, yang cepat lelah dsb. Bersenamlah diiringi musik pagi. Berdiri tegak, angkat tumit dan berkacak pinggang. Padangilah wajah di depan cermin, apakah dada tidak jatuh kedepan. Kemudian banting tangan kanan ke samping sejauh mungkin dan diikuti gerakan pinggang dengan lemasnya. Begitu berkali-kali dengan bergantian membanting tangan kekiri dan kekanan. Sekarang lepaskan tangan santai ke bawah. Lalu kaki kanan dimajukan sedikit (tetapi ujung kaki-kaki masih di lantai), dan angkat tangan kiri lurus ke atas. Begitu berganti-ganti, antara kaki dan tangan, seperti orang berbaris di tempat.

4.   Untuk memberikan bentuk tubuh secara sempurna, menjaga kesehatan dan serta memperkuat otot-otot yang biasa melemah di bagian tertentu, terutama di bagian pinggul, lutut, cobalah lakukan gerakan ini:

Rebahkan badan lurus di lantai, kedua tangan juga diluruskan. Angkat kaki kiri dan kaki kanan secara bergantian. Setelah senam ini dikuasai, angkat badan perlahan-lahan dengan disangga kedua tangan, kepala ditengadahkan. Lalu angkat pula kaki kiri dan kanan bergantian. Setelah cukup bersenam, luruskan kaki (badan masih tetap dalam posisi setengah duduk), satu tangan menyangga badan dan satu tangan melengkung di atas kepala diikuti gerakan kepala. Untuk bersenam begini memang memerlukan latihan, senam ini sudah mencakup seluruh senam khusus untuk menjaga kelemahan ketika usia melebihi 50 tahun. Kekuatan yang diberikan oleh otot pinggul akan menyebabkan seorang wanita tetap bergairah. Setelah ini duduklah bersila lagi. Kedua jari tangan secara bergantian digenggam dan dilepaskan sambil menarik nafas secara teratur sesuai sesuai dengan membuka dan menutupnya tangan.***(T)  

               

              

                                    

Download Artikel