Demi
untuk mempertinggi kapasitas eksport Inggris ke luar negeri, terutama ke
Negara-negara Eropa Barat, maka pemerintah Negara ini sekarang dengan
mati-matian berusaha menambah popularitasnya. Maka semua segi-segi kehidupan
yang merupakan atraksi turist dating ke Inggris, dibawa keluar negeri.
Polisi-polisi, bus-bus merah bertingkat, peniup-peniup bagpipe dari Skotlandia,
nona-nona berpakaian model baju gaya klasik
Inggris, barang-barang pecah belah, kaos-kaos kaki berbelang-belang, gaya
Argyle, sampai kepada bunga-bunga mawar yang beraneka warna dan mempunyai aroma
yang sedap dipertontonkan di sepanjang jalan-jalan raya di kota-kota besar
seperti Paris, Brussel, Amsterdam, dan Roma.”Inilah Inggris, belilah kami...”
demikian kira-kira pesan tak tertulis yang terdapat pada pameran tersebut.
Terutama di kota Paris, dimana rakyatnya mempunyai pendapatan rata-rata yang
amat tinggi dibanding rekan-rekan mereka di negara lainnya di Eropa, dan tenaga
beli rakyatnya amat ideal untuk membantu membeli hasil industri Inggris.
Dimana-mana di seluruh kota Paris sekarang terlihat polisi-polisi Inggris
dengan pakaian seragamnya yang hitam dan kancing-kancing emas mengkilap serta
tinggi yang khas; muncullah bus-bus merah bertingkat dua; dan pemain-pemain
musik tiupnya yang terkenal itu. Amat menarik publik Perancis karena para
pemainnya terdiri dari nona-nona muda dan cantik yang mengenakan pakaian tradisional Skotlandia
dengan rok berkotak-kotak serta sepatu bootnya. Semuanya serba British
tradisional. Dan semuanya serba berbau klasik. Dan agaknya usaha ini berhasil
juga.
Sebuah departement store di Paris, bernama PRINTEMPS sekarang ini
mempopulerkan untuk pakaian-pakaian di musim gugur yang akan datang, gaya
pakaian klasik British. Dan karena departemen store Printemps tersebut
mempunyai banyak sekali cabang-cabang departement store di seluruh tanah
Perancis, dapatlah dibayangkan, mode-mode klasik British tahun ini akan
memenuhi negara itu.
Bagaimana yang dinamakan cara berpakaian gaya
British klasik itu? Ternyata di Negara Inggris sendiripun apa yang dinamakan
gaya klasik British ini merupakan bahan perdebatan yang tidak kunjung
habis-habisnya. Sebab tidak seperti halnya Negara kita Indonesia, orang Inggris
ini sama sekali tidak mempunyai pakaian nasional. Orang-orang kebanyakan yang
sehari-hari sibuk bekerja melulu, sama sekali tidak dapat memberi dengan pasti jawaban atas
pertanyaan saya : gaya berpakaian ala British yang klasik itu bagaimana.
Tetapi para penulis mode di negara ini memang orangnya lihay-lihay. Mereka
dengan jenius sekali memilih alat-alat perlengkapan berpakaian yang dipakai
sehari-hari, baik karena keadaan cuaca maupun karena sesuai dengan alam
pekerjaan dengan orang-orang yang selalu kelihatan di jalan-jalan raya di
London dan daerah-daerah negara bagian Britania, yaitu Skotlandia, Welsh dan Irlandia
Utara.
Misalnya payung yang panjang dan ujungnya tajam itu. Semua orang di pulau
Britania ini kemana-mana selalu membawa payung gara-gara hujan selalu datang
dengan tiba-tiba dan topi beret karena anginnya selalu kencang, jadi perlu topi
untuk menjaga susunan rambut.
Ada satu model jahitan blus dan mantel-mantel yang khas ciptaan orang
Inggris, yaitu model lengan reglan. Pastilah mereka yang pernah mempelajari
soal jahit mejahit pakaian, tahu dengan pasti lengan yang bagaimana yang
dinamakan lengan raglan itu. Disinilah sekarang ini tekanan model-model pakaian
hasil industri Inggris yang akan dibawa ke Paris untuk musim gugur yang akan
datang. Setiap blus, mantel, sweater, maupun jacket tangannya dibuat bergaya
raglan. Bahan-bahan pakaian, terutama rok dan jacket terbuat dari wool tweed
yang terkenal.
Model rok yang klasik Britania ialah yang berbentuk penuh lipatan-lipatan
disekitarnya atau pleated, ataupun di pleat hanya di beberapa bagian saja untuk
memberi kesan feminin. Untuk mereka yang tinggal di luar kota, di pedesaan,
umumnya bahan pakaian yang dipakai bermotif kotak-kotak kecil. Ini di Britania
sendiri namanya Country Style. Dan sekarang, kaum industriawan menamakannya
gaya klasik Britania. Bukan hanya kaum pria saja yang diberi jacket dan celana
dengan motif kotak-kotak seperti ini, juga kaum wanita. Wanita diberikan
rok-rok pendek & panjang serta celana panjang, serta jacket yang motifnya
kotak-kotak. Umumnya memakai dua kantong besar di bagian depan. Dan semuanya
ini dilengkapi lagi dengan syaal panjang.
Syaal ini sebetulnya asalnya kepunyaan kaum pria. Pria-pria di pulau ini
terkenal gemar mengenakan syaal. Kalau kita ingat, para penggemar sepakbola
selalu mengenakan syaal-syaal dengan warna serta merek klub-klub sepakbola
kegemaran masing-masing. Gara-gara syaal ini tidak jarang para penggemar saling
bentrok. Syaal dianggap sebagai lambang klub, macam bendera atau spanduk. Dan
umumnya amat panjang sekali, hampir dua meter panjangnya, dipakai membelit
leher. Sekarang para kaum industriawan pakaian memutuskan mencaplok syaal
sebagai salah satu pakaian orang Britania, untuk memperlengkapi gaya pakaian
klasik yang diciptakan mereka. Warnanya macam-macam, ada yang polos, ada yang
berbelang, berbunga-bunga, bergaris-garis, ataupun berkotak-kotak, disesuaikan
dengan model dan bahan pakaian.
Satu perubahan besar yang terjadi di dalam dunia model pakaian jadi di
Inggris, ialah bahwa sekarang ini umunya baik jacket maupun mantel-mantel yang
dibuat umumnya tidak memakai lapisan dalam. Maksudnya untuk membuat
pakaian-pakaian itu menjadi seringan mungkin, sehingga wanita-wanita yang
mengenakannya merasa enak karena tidak keberatan. Keluhan-keluhan para
langganan yang sering terdengar konon ialah, bahwa pakaian-pakaian musim gugur
dan musim dingin umumnya amat berat dan terlalu tebal, wanita kelihatannya
seperti sapi-sapi gemuk tidak berbentuk, sama sekali tidak menarik.
Karena itu sekarang kaum ahli mode mengadakan perubahan total. Selain
menjadi ringan dalam bentuk pakaian, baju-baju tanpa lapisan begini juga ringan
dalam harga. Tanpa lapisan, harga baju paling sedikit mengkerut 25%. Ini ideal
untuk harga eksport.
Tetapi di atas semuanya itu tentulah penting dan paling menarik, kilt dari
Skotlandia, Kilt, yaitu rok berkota-kotak yang di pleat, pakaian asli rakyat
Skot yang motifnya amat menarik ini, sudah semenjak lama merupakan bahan
eksport Britania yang paling banyak diminta. Pengusaha-pengusaha kilt sekarang
menciptakan motif-motif dengan warna-warna baru yang lebih sesuai dengan
perubahan zaman, sebab motif dan warna yang tradisionil, dari klan-klan dimana setiap
klan mempunyai motif sendiri, sekarang sudah kabur peranannya. Orang
mencari-cari warna kilt yang sesuai dengan warna mode tahun ini, yaitu beige
seperti warna madu, merah hati ayam, merah batu bata, dan coklat seperti warna
tanah.
Menurut desas desus di kalangan kaum bisnin di London,
ada usaha untuk meminta beberapa anggota polisi
negara ini bertugas di toko-toko departement store dimana barang-barang
industri Inggris sedang dijajakan, sebagai daya tarik pembeli dan untuk membuat
agar anak-anak tidak bandel, sajapun jadilah. Polisi-polisi inggris terkenal
sopan-sopan, dan charming. Akan dipilih khusus untuk keperluan ini mereka yang
muda-muda dan bertubuh langsing. Betul juga memang. Demi untuk kemajuan
perdagangan negara, setiap fund dan forces harus bersatu. *** @Lily
Munir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar