RANTANG TERBANG

Setiap dua minggu sekali, sekolah ku ada praktek masak. Biasanya saya bawa tromol untuk tempat makanannya nanti, tapi berhubung masakannya kali ini tak berkuah, jadi kuputuskan bawa rantang bertutup. Begitulah, waktu pulang, rantang saya bawa dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang stang motor bebek ku. Hari sangat panas, dan aku ingin cepat-cepat tiba di rumah. Tapi tiba-tiba klontang ... klontang ... tutup rantang ku terbang dan jatuh di jalan. Cepat aku minggir dan menghampiri tutup rantang ku yang terbang dan jatuh di jalan. Cepat aku minggir dan menghampiri tutup rantang ku yang tergeletak di tengah jalan itu. Kurang dua meter lagi tiba-tiba grees .... sebuah mobil meluncur cepat melindas tutup rantang ku sampai penyok hancur. Wow, malunya tak kebeli lagi, lihat orang-orang pada senyum melihat peristiwa ku itu. Cepat-cepat aku balik jalan meninggalkan sang tutup rantang. (Bekti Prawidyarini)